Oleh: eko oryza | April 12, 2011

Pasca Panen Tanaman Karet

Pengertian Dasar Matang Sadap

1.      Kreteria

  • Umur 4 – 6 tahun siap sadap tergantung jenis klon
  • Lilit batang minimal 45 cm
  • Ketebalan kulit perawan 7 mm
  • Minimal lilit batang 45 cm dari 60% keseluruhan
  • Untuk area heterogen minimal 150 pohon/h dengan lilit batang minimal 45 cm

2.      Aturan penyadapan

  • Dari kiri atas kearah kanan bawah
  • Sudut kemiringan 40 tujuannya :

a.       Lebih banyak memotong pembuluh lateks atau memperpanjang alur sadap

b.      Mengalirkan lateks secara optimal

c.       Memudahkan penyadapan

  • Untuk pengirisan paling aman untuk kulit perawan 1,5 mm
  • Untuk kulit pulihan pengirisan paling aman 1,0 mm

Pengambilan Hasil

Untuk Jenis tanaman Karet hasil produksi pasca panen yang utama yaitu Lateks dan yang kedua adalah kayunya.

Yang di maksud lateks adalah getah hasil pohon karet yang berbentuk zat cair seperti susu yang mengandung protein dan karbohidrat.

Faktor – Faktor Mempengaruhi Mutu Lateks

  • Komposisi Lateks Segar
  • Pengawetan Lateks
  • Kualitas K3 (Kadar Karet Kering)
  • Lokasi Pengendapan Lateks
Oleh: eko oryza | April 6, 2011

Memproduksi Minyak Atsiri

Minyak atsiri merupakan senyawa organik yang berasal dari tumbuhan dan bersifat mudah menguap. Kegunaannya sebagai bahan baku untuk industri parfum atau bahan pewangi dan bahan aroma. Minyak atsiri juga digunakan sebagai obat dan aromaterapi.

Minyak atsiri merupakan salah satu minyak nabati yang multimanfaat, bisa di lihat dari manfaatnya yang banyak. Karakteristiknya fisiknya berupa cairan yang kental dan dapat di simpan pada suhu ruang.

Komodititas yang dapat menghasilkan minyak atsiri yaitu :

1. Nilam

2. Pala

3. Serai Wangi

4. Melati

5. Akar wangi

6.Kenanga

7. Kayu Putih

8. Jeruk Purut

9. Sirih

10. Gaharu

11. Mawar

12. Kayu Manis

13. Jahe

dilihat dari komoditi diatas masih banyak lagi komoditi – komoditi tanaman maupun biji – bijian yang bisa menghasilkan Minyak atsiri.

 

Memproduksi Minyak Atsiri

Dari sekian banyak komoditi yang dapat menghasilkan minyak atsiri tentu proses pengolahan sebagian pasti ada yang berbeda. Ada yang menghasilkan minyak astsiri dengan sistem pengepressan dan bisa juga dengan menggunakan proses penyulingan.

Dari dua proses tersebut yang umumnya paling banyak digunakan yaitu proses penyulingan.

PENYULINGAN

Penyulingan merupakan proses pemisahan komponen cairan maupun padatan dari berbagai macam campuranberdasarkan titik uap atau perbedaan kecepatan menguap bahan.

Metode : Penyulingan menggunakan alat berupa ketel suling.

Proses pelaksanaannya yang dilaksanakan di berbagai industri antara lain sistem kukus, sistem uap langsung, dan sistem penyuling dengan menggunakan air.

Oleh: eko oryza | Mei 12, 2009

Pengolahan Keripik Salak

PENDAHULUAN

Sejarah Buah salak untuk Daerah asal nya tidak jelas, tetapi diduga dari Thailand, Malaysia dan Indonesia. Ada pula yang mengatakan bahwa tanaman salak (Salacca edulis) berasal dari Pulau Jawa. Pada masa penjajahan biji-biji salak dibawa oleh para saudagar hingga menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke Filipina, Malaysia, Brunei dan Muangthai, dan untuk jenisnya Salak termasuk famili: Palmae (palem-paleman), monokotil, daun-daunnya panjang dengan urat utama kuat seperti pada kelapa yang disebut lidi. Seluruh bagian daunnya berduri tajam Batangnya pendek, lama- kelamahan meninggi sampai 3 m atau lebih, akhirnya roboh tidak mampu membawa beban mahkota daun terlalu berat (tidak sebanding dengan batangnya yang kecil).

Untuk syarat tumbuh Salak akan tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun 200-400 mm/bulan. Curah hujan rata-rata bulanan lebih dari 100 mm sudah tergolong dalam bulan basah. Berarti salak membutuhkan tingkat kebasahan atau kelembaban yang tinggi. Tanaman salak tidak tahan terhadap sinar matahari penuh (100%), tetapi cukup 50-70%, karena itu diperlukan adanya tanaman peneduh. Suhu yang paling baik antara 20-30°C. Salak membutuhkan kelembaban tinggi, tetapi tidak tahan genangan air.

Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam mengusahakan tanaman salak adalah penggunaan bibit unggul dan bermutu. Tanaman salak merupakan tanaman tahunan, karena itu kesalahan dalam pemakaian bibit akan berakibat buruk dalam pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis yang baik tidak akan memberikan hasil yang diinginkan, sehingga modal yang dikeluarkan tidak akan kembali karena adanya kerugian dalam usaha tani. Untuk menghindari masalah tersebut, perlu dilakukan cara pembibitan salak yang baik. Pembibitan salak dapat berasal dari biji (generatif) atau dari anakan (vegetatif).

Untuk buahnya salak mempunyai daging buah yang bertekstur sangat unik sehingga banyak orang yang suka karna buahnya yang sangat segar, manis, dan untuk saat ini buah salak dapat dibuat bermacam – macam olahan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik. Sehingga dalam praktikum ini praktikan mempelajari bagaimana mengatasi pascapanen salak agar dapat disimpan dalam pengolahan produk yang tahan lama, dan kualiatas salak mendapatkan harga yang lebih baik lagi.

PROSES PENGOLAHAN

Proses pembuatan keripik buah dengan menggunakan penggorengan vakum, tahapan prosesnya adalah sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini dilakukan penyortiran terhadap bahan baku yang akan digunakan. Buah yang busuk atau cacat sebaiknya tidak digunakan, Buah yang busuk atau cacat sebaiknya tidak digunakan. Bahan baku yang digunakan haruslah bahan baku yang tingkat kematangannya sudah cukup dan kenampakan fisiknya baik. Bahan baku yang baik akan memberikan hasil olahan yang baik pula.

2. Tahap pengupasan

Buah yang sudah disortir kemudian dikupas sehingga akan dihasilkan daging buah. Untuk buah-buahan tertentu tidak perlu dilakukan pengupasan seperti buah apel, melon, dll.

3. Tahap pembelahan

Daging buah sebelum digoreng dibelah-belah dahulu. Tujuannya untuk menseragamkan ukuran, menseragamkan ketebalan daging buah. Perbedaan ketebalan daging buah menyebabkan terjadinya perpindahan panas yang tidak merata, sehingga hasil yang diperoleh kurang bagus.

4. Tahap penggorengan

Tahap ini merupakan proses utama dari proses pembuatan keripik buah. Langkah awal yang dilakukan adalah mengatur suhu dan tekanan alat penggorengan sesuai kebutuhan, alat yang digunakan yaitu “vacuum frying”. Setelah suhu dan tekanan tercapai barulah bahan dimasukkan. Pada saat penggorengan ini terjadi penguapan air buah, pada saat buah kontak dengan minyak panas, akan timbul gelembung-gelembung uap air yang keluar dari buah. Penggorengan dinyatakan selesai apabila sudah tidak terlihat gelembung-gelembung uap air lagi. Suhu yang digunakan 90 º -95º C dengan tekanan 40-70 mm Hg. Mesin vacuum frying atau mesin penggoreng hampa adalah mesin untuk membuat aneka keripik buah dan sayur (fruits and vegetable chips) dengan sistim vakum. Mesin pengolah buah menjadi keripik ini adalah tergolong teknologi tepat guna yang baru di Indonesia. Kelebihan Buah / Sayur yang Digoreng Dengan Vacuum Frying adalah Nutrisi tidak hilang, karena digoreng pada suhu rendah disertai dengan pemvakuman ,Warna tidak berubah dan tidak gosong Penggorengan alami, tanpa penambahan zat pewarna dan perasa Keripik renyah dan nikmat.

5. Tahap penirisan

Keripik yang dihasilkan dari proses penggorengan masih mengandung sisa-sisa minyak yang menempel pada keripik, maka perlu dilakukan penirisan untuk menghilangkan minyak. Penirisan menggunakan alat spinner. Alat ini terdiri dari suatu wadah yang berbentuk silinder dan berlubang-lubang, dipasang pada suatu poros. Di bagian bawah keranjang terdapat silinder lain sebagai tempat menampung minyak yang telah dipisahkan. Silinder berputar dengan kecepatan tinggi, sehingga minyak terpisah dan akan dihasilkan keripik yang kering.

6. Tahap pendinginan

Pendinginan dilakukan dengan cara menghamparkan minyak pada suatu wadah. Selanjutnya keripik siap untuk dikemas

7. Tahap Pengemasan

Keripik salak yang dihasilkan memiliki kadar air rendah yaitu sekitar 3% dan bersifat higroskopis artinya mudah menyerap air dari udara sekitarnya. Agar produk tetap renyah maka tidak boleh dibiarkan terlalu lama di udara terbuka, harus cepat dikemas. Syarat bahan pengemaspun harus rapat sehingga tidak mudah kontak dengan udara, karena bila kontak dengan udara produk mudah rusak menjadi tidak renyah (melempem). Bahan kemasan yang digunakan adalah Alumunium foil yang kemudian dikemas lagi dalam kotak karton.

Oleh: eko oryza | Mei 12, 2009

Pengolahan Gula Kelapa

A. Tahapan Pengolahan Gula Kelapa

1.Penyadapan

Pohon kelapa dapat disadap bila sudah memiliki 3 tandan bunga yang belum mekar. Sebelum disadap tanaman kelapa dibersihkan dari pelepah, serta tandan bunga yang telah mekar. Pembersihan ini berfungsi untuk memudahkan penyadapan. Berikut ini adalah cara penyadapan yang dilakukan yaitu antara lain :

Kelopak bunga atau yang dikenal dengan mancung dibuka. Kemudian diiris membujur dan melintang lalu dilepas perlahan – lahan. • Tandan bunga diikat di beberapa bagian dengan daun kelapa muda yang telah dilayukan dengan air panas lalu bunga dirundukkan.• Pagi hari tandan diiris dengan pisau sadap sekitar 5 cm kearah bawah. Dan sore hari ujung tandan diiris lagi setebal kurang lebih 0,4 cm. Pengirisan dilakukan tiap pagi dan sore selama 2 hari. Pada hari kedua pengirisan tetesan nira biasanya mulai deras. Dan pada saat itu dapat dipasang wadah penampung nira,

Penyadapan dilakukan setiap pagi antara pukul 6:00 – 9:00 dan sore hari antara pukul 16:00 – 18:00. Hal yang perlu diingat bahwa setiap penyadapan tandan bunga hanya boleh diiris sekali. Pengulangan irisan akan merusak jalan keluar nira. Oleh sebab itu, pisau yang digunakan haruslah tajam.

2.Penyaringan

Proses selanjutnya setelah didapatkan nira dari hasil penyadapan adalah penyaringan Air nira disaring untuk memisahkan segala kotoran atau rempah – rempah yang kemungkinan tercampur pada air nira selama proses penyadapan.

3. Pemasakan Nira menjadi gula kelapa

Jika air nira sudah disaring dan bersih, masukan nira ke dalam wajan dan masak diatas tungku dengan panas yang merata sekitar 3 – 3.5 jam Ketika mendidih nira berbuih dan tampak bercampur dengan kotoran halus. Buih – buih dan kotoran tersebut dibuang. Selama pemasakan nira terus diaduk untuk meratakan panas dan mengurangi buih. Jika selama pemasakan buih yang muncul cukup banyak, maka tambahkan kelapa parut, minyak kelapa atau kemiri yang dihaluskan Pemasakan dihentikan bila nira telah kental dan meletup – letup Dan bila diteteskan ke dalam air, nira kental tersebut akan memadat dan mengeras. Kemudian, turunkan wajan dari atas tungku sambil diaduk terus. Setelah beberapa saat, panas adonan akan berkurang dan dapat dituang ke dalam cetakan.

” Proses Teknologi ini biasanya dilakukan dengan cara tradisional, sehingga apabila anda melakukan proses teknologi ini tidak akan memakan modal yang cukup tinggi”

Oleh: eko oryza | Maret 12, 2009

Pengolahan Teh Oolong


Minuman teh siapapun pasti pernah merasakan dan tahu betul bentuknya. Untuk membuat teh diperlukan serbuk daun teh yang telah dikeringkan. Daun teh dipetik dari pohon teh yang bernama latin cukup cantik yaitu Camellia sinensis. Pohon teh termasuk famili dari jenis theaceae. Asal nama latin Camellia sinensis dari dua kata yaitu Camellia dan sinensis. Kata Camellia merupakan pemberian nama dari Carl Linnaeus ( penemu sistem taksonomi ), sebagai penghargaan bagi Rama Georg Kamel, S.J ( 1661 – 1706 ) seorang misionaris yang mempelajari tanaman teh di Philipina. Georg Kamel dalam bahasa latin disebut Camellia. Sedangkan sinensis merupakan kata latin yang berarti Chinese karena tanaman ini berasal dari China. Dalam bahasa lain teh ( tea ) disebut thea bohea, thea viridis, dan thea sinensia.

Daun teh segar mengandung 4 % kafein ( caffein ). Rata – rata ukuran daun teh antara 4 s/d 15 cm panjangnya dan 2 s/d 5 cm lebarnya. Yang digunakan membuat serbuk teh hanya daun segar yang berada di pucuk pohon. Pohon teh yang layak produksi minimal memiliki diameter antara 2,5 cm s/d 4 cm dengan ruas berjumlah 7. Agar mudah dipetik maka pohon teh harus selalu dipangkas agar tidak menjadi tinggi. Pemetikan daun teh tiap satu hingga dua minggu sekali.


Pohon teh awalnya berasal dari dua negara besar yaitu China dan India. Untuk dari China bernama latin Camellia sinensis sinensis yang cenderung untuk teh hijau ( green tea ). Sedangkan yang dari India bernama Camellia sinensis assamica sebagai teh hitam ( black tea ). Teh China merupakan jenis pohon teh yang pertama kali ditemukan dan diolah menjadi minuman teh sejak ribuan tahun lalu. Merupakan tanaman asli China yang berasal dari tenggara wilayahnya. Tinggi pohon teh China bisa mencapai 3 meter lebih. Sejarah minuman teh memang berasal dari China. Awalnya digunakan sebagai obat tradisional. Pohon teh India di negara asalnya banyak ditanam sebagai tanaman perkebunan di Assam, Darjeeling, dan Nilgiri.

Tanaman teh menyebar ke seluruh dunia dipelopori oleh Marcopolo. Negara – negara Eropalah yang memegang peranan penting dalam penyebaran teh ke seluruh dunia. Pada tahun 1557 negara Portugal membuka kantor dagang teh di Makau ( Macau ) namun hanya untuk menguasai penjualan lokal di sekitar kantor dagangnya. Teh diperdagangkan di Eropa sejak armada dagang Hindia Belanda ( Dutch East India Company ) pada tahun 1600 an membeli teh hijau dari China untuk dibawa ke Amsterdam. Kemudian di tahun 1636 teh mulai dikenal di Perancis ( France ) dan sangat populer dikalangan bangsawan tahun 1648. Sebelumnya Kaisar Rusia Tsar Michael I pada tahun 1618 menerima hadiah serbuk teh dari utusan Kaisar China. Di Inggris minuman teh diperkenalkan pertama kali sekitar tahun 1650 justru dalam kedai kopi yang memang lebih dahulu dikenal.


Wilayah Jerman mengenal teh pada tahun 1657. Di Amerika Serikat teh menjadi saksi peristiwa heroik bernama Boston Tea Party ( 1773 ) sebagai kunci semangat kemerdekaan AS. Boston Tea Party dilatarbelakangi pemaksaan pemerintah Kolonial Inggris yang hanya mengijinkan rakyat koloni di Amerika membeli teh hanya dari perusahaan milik pemerintah dengan harga sangat mahal. Padahal minum teh sudah menjadi favorit penduduk kolonial Amerika di sana. Akhirnya penduduk marah dan menyerang gudang dan kapal pengangkut teh di pelabuhan Boston.

Berdasarkan jenisnya teh


yaitu White tea, Yellow tea, Green tea, Oolong tea, Black tea, dan Post fermented tea ( teh hijau yang difermentasi ). Sehingga tidak salah bahwa teh sangat di minati oleh masyarakat seluruh dunia, karena teh mempunyai bermacam – macam rasa yang dapat di olah oleh manusia dengan berbagai macam produk olahan.


Teh Oolong


Oolong adalah tipe teh tradisional Cina, dengan tingkat oksidasi yang berada diantara teh hijau dan hitam. Istilah “oolong” dalam bahasa Cina berarti “naga hitam” atau “ular hitam”; bermacam-macam legenda menjelaskan asal mula dari nama ini. Pada salah satu legenda, diceritakan tentang pemilik kebun teh yang ditakuti oleh kemunculan ular hitam sehingga pergi meninggalkan kegiatannya menjemur daun teh. Ketika dia kembali dengan hati-hati beberapa hari kemudian, daun-daun teh telah teroksidasi oleh matahari dan memberikan hasil seduhan yang enak.


Cerita yang lain menyebutkan tentang seorang pria bernama Wu Liang (yang kemudian disesuaikan menjadi Wu Long, atau Oolong) yang menemukan teh oolong secara tidak sengaja. Setelah hari memetik teh yang melelahkan, perhatiannya dialihkan oleh kijang, dan pada waktu dia ingat, tehnya telah mulai teroksidasi. Yang lain mengatakan bahwa teh ini dinamakan “oolong” karena daun-daunnya terlihat seperti naga hitam yang bangun ketika kita menuangkan air panas ke daun tehnya.


Dari cerita asal mula teh Oolong di sini sudah terbukti bahwa di negara indonesia terdafat tanaman teh yang dafat dibuat menjadi teh Oolong, di lihat dalam artikel majalah Swa, pernah dituliskan bahwa Lei Mei Chu, salah seorang warga keturunan, yang menikah dengan pria Taiwan, membawa bibit teh dari Taiwan dan menanamnya di daerah Bogor. Di bawah bendera teh 63, dia bekerja sama dengan PTP setempat untuk mengembangkan teh Oolong, yang dilakukannya sekitar tahun 1985, dan baru 10 tahun kemudian dapat dipetik hasilnya.


Dilihat dari manfaatnya teh Oolong adalah salah satu jenis teh yang difermentasi sebentar saja. Kelebihan dari teh Oolong dibanding dengan teh hijau atau teh hitam adalah kandungan Polyphenol yang jauh lebih tinggi dibanding dengan jenis teh lainnya. Polyphenol adalah kandungan penting yang sangat mempengaruhi aroma Oolong yang unik dan juga manfaat yang tinggi untuk kesehatan maupun kecantikan, khususnya masalah obesitas


Cara pembuatan

Teh Oolong adalah teh yang cara pemrosesan daun teh antara teh hijau dan teh hitam. Jadi teh yang dihasilkan dari langkah pemrosesan perpaduan tehnik green tea dan black tea. Intinya jika green tea tanpa fermentasi dan black tea full fermentasi maka oolong tea adalah teh semi fermentasi.


Proses pembuatan oolong tea ( teh oolong ) modern sebagai berikut :
– Langkah pertama pucuk daun teh dengan kadar air 80 % dilayukan dengan sinar matahari selama 1,5 jam.
– Langkah kedua daun teh yang telah dilayukan lalu diayak dalam ruangan selama 6 jam.
– Langkah ketiga setelah diayak lalu daun teh dikeringkan dengan sistem Panning ( dimasukkan dalam lorong panas ) dengan temperatur 330 derajat Celsius selama 5 menit agar proses oksidasi enzimatis dihambat.
– Langkah keempat lalu dilakukan proses penggulungan selama 10 menit.
– Langkah kelima dilakukan perajangan atau pemotongan.
– Langkah terakhir dikeringkan kembali agar kadar air betul – betul minimal.
Jenis teh oolong China yaitu Da Hong Pao, Shui Jin Gui, Tie Luo Han, Bai Ji Guan, Rou Gui, Shui Xian, Tie Guan Yien, Dan Cong, Pouchong, Alishan, dll.
Negara negara penghasil teh juga memproduksi teh oolong sesuai ciri khas masing – masing.



Kategori